![]() |
| Meng-ASI-hi Minara |
Her
Be Yourself.
Sabtu, 06 Januari 2024
Nyapih Minara
Minggu, 31 Desember 2023
Aku, Ibu Seperti Apa?
Fase hidup yang saya impikan namun saya tahu ada tanggung jawab besar di dalamnya.
"Ibu-Ibu", identik dengan sekumpulan wanita dewasa yang memakai daster sambil momong anak, ngerumpi di tukang sayur, sesumbar uang bulanan kurang, lampu sen kanan malah belok kiri, bahas kelebihan anak sendiri dan nyinyir kekurangan anak orang lain dengan berbagai ekspresi wajah, dan lain-lain. Tapi saya yakin masih banyak Ibu-Ibu terutama zaman sekarang, yang sudah "melek" akan pentingnya menghormati sesama Ibu-Ibu. Sangat miris, saya yang pada saat itu masih lajang melihat meme berseliweran di media sosial. Sampai pernah saya agak takut kalau saya sudah menjadi seorang Ibu dan langsung bertanya ke diri sendiri "Apakah saya akan menjadi Ibu-Ibu yang di meme itu".
Setelah saya jalani, saya yang sepakat dengan suami, saya akan tetap bekerja setelah menikah dan mempunyai anak ternyata membuat hidup saya sangat sibuk dengan hal itu semua, kantor, rumah dan ada ketambahan saya dan suami sedang merintis usaha. Lelah, namun itu semua membuat saya untuk tidak ada waktu untuk berinteraksi atau meladeni hal-hal yang ternyata memang adanya seperti meme di atas. Huhu.
Contoh hal kecil, mungkin niat hati tidak ingin menjelekkan anak orang lain, namun bisa jadi orang akan salah menanggapi "Anak si A mah belum bisa jalan, eh ini dede mah udah lari ke sana kemari padahal seumuran", "Anak si B mah susah makannya, eh ini dede mah alhamdulillah rewog", "Dede mah udah bawel, kenapa ya anak si A belum bisa ngomong", "orangtuanya pasti ga peka terhadap anaknya" saya tahu niatnya baik ingin peduli, namun alangkah baiknya cukup diucapkan dalam hati agar tidak ada yang tersakiti, atau bahkan janganlah ada dalam pikiran kita. Saya sebagai Ibu barupun pernah mengalami hal tidak menyenangkan seperti itu, dan memang kebanyakan datangnya dari orang sekitar yaitu saudara. Sakit hati, tapi tak perlu membalas, cukup diamkan orangnya. Bagi saya itu sudah cukup.
Dunia saya yang sebagai makhluk sosial memang menjadi terbatas, namun itu membuat saya semakin nyaman. Tempat ngobrol ngaler ngidul saya ya hanya suami.
Yuk Ibu-Ibu berhenti membandingkan anak kita dengan anak orang lain, bahkan anak kita sendiri. Itu semua tidak enak dan tidak nyaman. Semua anak punya kelebihan masing-masing, semua titipan dari Yang Maha Kuasa.
Lalu, aku Ibu seperti apa?
Jumat, 15 Desember 2023
Minara Main ke Aquarium Raksasa - Sea World Ancol
Kali ini Dede Ara, Ibu dan Bapak akan ajak Uwa Dya ke Aquarium raksasa yaitu Sea World Ancol. Itung-itung dalam rangka ulangtaon Uwa di akhir November lalu. Hehe.
Kami bertiga berangkat dari Bogor naik Motor nyambung naik kereta dan janjian sama Uwa di Stasiun Kota. Lalu, kami lanjut naik grab menuju Ancol.
Mohon maaf nih, di umur Ibu yang 29 taon ini, Ibupun baru pertama kali ke Sea World. Hehe. Maka, mari kita nikmatin bersama pengalaman pertama ngubek-ngubek Sea World ya De.
Lihat ekspresi dede Ara anak yang umur 2 tahun ini lihat banyaknya macam-macam ikan dan cukup ramainya Sea World, antara kaget, kagum, senang, ngantuk dan lapar. Iya karena main kali ini ada jam tidur siangnya dia yang terganggu. Tapi ini anak memang tidak mudah lowbat.
Ibu inisiatif bawa buku yang pernah Uwa kasih yang gambarnya ikan-ikan, mari kita cocok-cocokan ikan yang di gambar dan di dunia nyata.
Tidak lupa juga kita ke lewatin aquarium bawah lautnya, Antasen Tunnel.
Puas kami main di sini dengan ribuan jenis ikan, berbagai atraksi dan berbagai macam wahana juga.
Terima kasih Uwa udah mau cuti dadakan.
Jumat, 04 Agustus 2023
4 Tahun
Komitmen kami sejak awal pernikahan, tidak perlu membahas, menceritakan,
mengeluhkan bahkan mem-posting masalah (apapun itu) keluarga kecil kami kepada bahkan di depan orang
lain siapapun itu dan apalagi media sosial. Hanya curhat sama Allah dan pasangan. Sulit tapi sudah kami coba.
Semua kita telan dan nikmati berdua.
Senin, 03 Juli 2023
Main ke Pelabuhan Ratu Bersama
Selama perjalanan Ara sangat anteng, no drama, damai, sejahtera dan ceria. Yaa, saya yang drama.
Ini pertama kalinya kami main ke Pantai komplit, ada Umi, Abah, Bicip dan Om.
Walau udara malam di pinggir pantai saat itu sangat panas, Ara masih bisa diajak kompromi, walau saya tahu dia tidak nyaman.
Pagi hari, bangun seperti biasa. Sepertinya dia bingung, kok ya banyak air, mungkin itu isi hatinya saat itu. Hehe
Butuh waktu untuk dia kena deburan ombak kecil. Saya kenalkan dengan perlahan, agar dia tidak trauma. Dan berhasil. Dia happy main air, main pasir, lari kesana kemari walau kadang dia tetap ingin dipeluk dan digendong.
Bahkan Ara sempat tidur nyenyak dipinggir pantai setelah nen. Ketika orang-orang minum air kelapa di pinggir pantai, Dek Ara minum ASI yaaa.
Misi kami memberi Minara masa kecil yang bahagia, hari demi hari.
Sabtu, 27 Mei 2023
Sabtu ke Puncak
Ini pertama kalinya kami bertiga pergi ke Puncak. Walau Puncak tidak jauh dari rumah kami, tapi rasanya sudah malas duluan dengan adanya sistem 1 arah.
Namun kali ini, kami sangat amat merasakan kegerahan dan ingin mencari udara sejuk. Hehehe.
Sebenarnya sudah ada beberapa destinasi yang ingin kami kunjungi, seperti Gunung Mas, DairyLand Cimory, dan lain-lain. Namun kami membawa toddler yang belum terlalu paham dengan mainan yang ada di sana dan waktu yang singkat, jadi kami hanya ingin main-main di Kebun Teh saja.
Walau ini pertama kalinya kami mengajak Minara, tapi tidak banyak bawaan yang kami bawa. Saya siapkan pampers, baju ganti, minyak telon, tisu basah kering, minum dan tak lupa camilan. Selebihnya sudah dipakai di rumah seperti jaket, kain selimut, kerudung dan topi.
Ini bukan staycation ataupun healing yaaa. Ini sebuah misi kami orangtua untuk membuat memori yang indah untuk anak.
Kami berangkat dari rumah jam 10 pagi, sampai Puncak jam 11 dan kami mampir ke Masjih Atta'Awwun sambil menunggu Zuhur. Di sana kami bermain dahulu di beranda masjid.
Setelah selesai Bapak berniat hati ingin makan sate Maranggi di Cianjur, namun tidak tega hati kami bawa Minara ke sana apalagi dengan kebulan asapnya nanti.
Kami naik lagi ke atas untuk mencari Kebun Teh yang nyaman. Di sini tidak banyak pengunjung. Kami nyemil, jajan dan jalan-jalan. Menikmati pemandangan kebun teh yang luas, udara sejuk dan suara burung. Setelah sampai Minara masih lanjut tidur, dia nyenyak sekali, mungkin karena udara yang sejuk.
![]() |
| Minara tidur nyenyak |
![]() |
| Ibu Bapak ngemil |
![]() |
| Minara dengan pemandangan Kebun Teh berkabut |
Disini kami jalan-jalan sebentar dan menikmati pemandangan indah dan udara sejuk.
Sate Maranggi Cipanas kepending dan kami akhirnya memilih Sate Maranggi yang di Ciawi saja. Sama rasa beda suasana.
Kami lihat Minara happy.
Alhamdulillah Minara anteng, sepanjang jalan dia tidur dan setelah sampai destinasi kebangun. Anak solehah.
Misi kami memberi Minara masa kecil yang bahagia, hari demi hari.
MasyAlloh.
Senin, 17 April 2023
SAYA. Dengan Versi Saya.
Bertambah usia (berkurangnya jatah hidup di dunia), semakin membuat saya berpikir ah untuk apa ada perayaan, untuk apa ada ucapan, untuk apa ada kue, untuk apa ada kado, dan bukan masanya lagi "pura-pura" kaget saat diberi kejutan.
Tahun ini bangun tidur dicium suami dan yang spesial dicium anak. Walau itu sering kami lakukan setiap hari, namun tetap ada yang spesial. Lalu sore hari kami dikirimi nasi kuning dari Umi. Terima kasih.
Doa ini untuk tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, bisa menjadi Ibu, istri dan juga anak yang baik versi saya. Aamiin.
3 tahun terakhir, semenjak pindah kerja yang tidak jauh dari rumah, hidup saya hanya sebatas kantor-rumah-kantor-rumah. Tapi saya happy. Siklusnya memang tidak jauh saat dulu masih lajang sebenarnya. Dulu pun circle pertemanan saya hanya bisa dihitung jari. Karena saya akan jaga jarak bahkan menjauh dengan orang-orang yang membuat saya tidak nyaman. Entah itu suatu keanehan apa.
Karena itu, sekarang saya menjadi seorang Ibu sangat bersyukur. Dunia saya hanya untuk anak saya.
Nyapih Minara
Meng-ASI-hi Minara Kembali, kekuatan afirmasi positif. Semua doa-doa baik saya sebutkan sejak Minara belum ada di perut saya. Mungkin kalau ...
-
Berendam air hangat (air panas) enak kayanya. Saya dan Farhan memilih Pemandian Air Panas Tirta Sanita, yaitu daerah Parung. Lo...
-
Komitmen kami sejak awal pernikahan, tidak perlu membahas, menceritakan, mengeluhkan bahkan mem-posting masalah (apapun itu) keluarga kecil...
-
"Toh wanita sekolah tinggi-tinggi nanti ujung-ujungnya di dapur juga." Sering banget denger kata-kata di atas. Versi saya, pendidi...





