Kamis, 03 Maret 2016

Galau

Hai gengs, sis, bro, kaka, adek or whatever... edisi nge-blog gue kali ini, gue pengen curhat nichh #alay. Mau tahu atau enggak, kalian baca blog gue sekarang, pokoknya gue mau curhat, karena gue lelah curhat sama manusia terus *emang elu apa, Her? Kan manusia juga sama*. Biasanya gue emang suka curhat sama doi *ceileh* namun karena satu hal dengan yang lainnya doi sekarang sedang sibuk nyusun script-sweet a.k.a skripsi. Yes, mudah-mudahan Farhan lancar dan lulus tahun ini. Aamiin Ya Allah. Oiya gue sampe lupa, gue kan mau curhat.


Ini soal kegalauan gue selama ini *serius ini bukan galau soal cinta yang penuh dengan intrik*. Yang  pertama, pernah gak sih kalian capek sama semua hal? Apapun itu... jujur salah satunya gue bosen kerja apalagi jadi pegawai yaaah bisa disebut juga buruh, tapi gue bingung masih aja ada pegawai yang gayanya selangit tapi pola pikirnya pendek bisa disebut juga loser, “Yes, awkward moment is when I meet someone who have behaviour like a boss but thinking like a loser”. Gue bosen jadi pegawai kantoran bukan karena gak bersyukur tapi gue pengen bebas, gue pengen punya usaha. Tapi gue sadar untuk mencapai keinginan gue jadi soon entrepreneur, gue harus kerja keras. Makanya gue jadi geli sendiri kalo ada orang yang minta lebih sama Allah tapi dia sendiri gak pernah berusaha kerja keras. Gue pengen sih ngerasain kerja di lapangan, namun apa daya karena status gue juga sebagai mahasiswi mengaharuskan gue kerja dibelakang meja dengan waktu yang on time. Walau terkadang gue ngeluh, nyinyir bahkan putus asa tapi gue harus selalu bersyukur, karena emang masih banyak orang yang pengen kerja. Alhamdulillah. Ini semua proses, maka nikmatilah proses itu.


Kedua, ini soal pola pikir orang, ya mungkin pola pikir oknum orang yang sangat jauh berbeda sama gue. Rasanya gue pengen masukin seblak seuhah yang pake cabe 100 biji ke mulut-mulut ini orang *enak kan makan seblak?!* yang bilang “ngapain sih lu kuliah lagi? Kerja udah, kan lu cewek nanti ujungnya nikah, terus punya anak, terus diem di dapur” mereka ngomong sambil ketawa dan gue dengernya sambil patah hati. Munculah kegalauan gue setelah denger kalimat itu. Entah mereka ngomongnya sambil becanda atau enggak, yang pasti gue jadi berpikir dan pengen nanya balik sama itu orang “Ngapain lu makan nanti juga laper lagi, ngapain lu tidur nanti juga ngantuk lagi, ngapain lu mandi nanti juga bau sama kotor lagi, ngapain lu kerja nanti juga gajih lu abis lagi, dan lain-lain”. Hey, ini hidup men!! Wake up! Open your eyes! Dimana-mana banyak saingan bahkan musuh, kuliah bisa membantu gue dan kalian buat nyari kerja, mulai usaha seperti kegalauan gue jadi pegawai di atas, atau bikin perusahaan yang lebih besar mungkin *aamin*, gue yakin memang masih ada orang yang sukses tanpa harus kuliah tapi apa salahnya kuliah? Enggak rugi kok! Di luar itu semua, buat kalian para perempuan nanti pasti punya anak, kalian tahu kan anak cerdas itu terlihat dari seorang ibu yang juga cerdas. True? *ribuan calon ibu langsung acungkan tangan*. Bukannya gue banggain diri sendiri nih, buat kalian para perempuan yang lagi kuliah sambil kerja jangan sedih dengan perkataan yang gak ada artinya seperti yang gue denger tadi, kita hebat sekarang kuliah sambil kerja, nanti berkarir sambil ngurus suami, anak dan rumah tangga. Apalagi di kampus gue sempet liat Teteh-Teteh yang lagi hamil besar dan dia tetep semangat kuliah. Proud of you bagetlah, Teh. We are multitasker, right? Dan diantara mereka yang bisa disebut mencemooh masih banyak kok orang-orang yang sayang kita, yang dukung kita dan yang selalu doakan kita. Mungkin itu salah satu pola pikir gue, biar gue gak galau dengan hal yang satu ini.


Ketiga, mungkin kalian dulu pernah mengalami ditanya “kapan lulus kuliah?” Setelah lulus kuliah “kapan nikah?” namun ketika dua pertanyaan itu keluar dari mulut orang secara berbarengan rasanya pengen banget ngelamar Farhan *eh toyor kepala Herliana*. Gue gak ada niat nikah diumur gue sekarang, mungkin karena banyak dari temen-temen gue yang udah pada nikah bahkan punya anak ditambah hubungan gue sama Farhan yang cukup lama. Namun gue enggak pernah menanggapi pertanyaan itu semua secara serius, anggep aja angin berlalu. Karena gue masih banyak yang harus gue kerjakan dan gue lewati sebelum menyandang status sebagai “Nyonya Farhan* tsaaaahhh gibas kerudung. Untuk sekarang gue fokus untuk kerja dan kuliah. Selain kerja dan kuliah, ada juga kegiatan yang sangat wajib gue lakuin yaitu traveling with Farhan and Kinang. Itu yang buat hidup gue sekarang bahagia dan enggak monoton, yang pasti juga enggak nyinyir ngomentarin hidup orang lain. Karena faktor utama banyak orang yang nyiyirin hidup orang lain yaitu karena mereka kurang piknik.



Ps: Blog ini hanya tentang cerita pribadi gue tanpa ada maksud menyindir siapapun dan gue enggak perlu komentar dari kalian tentang blog gue ini. Tapi semoga kalian bisa ambil sedikit pelajaran tentang tulisan gue di atas. Yaps, ambil positifnya aja yaaak, gengs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nyapih Minara

Meng-ASI-hi Minara Kembali, kekuatan afirmasi positif. Semua doa-doa baik saya sebutkan sejak Minara belum ada di perut saya. Mungkin kalau ...