Rencana main ke tempat-tempat
indah di Bogor sudah menumpuk di otak kita berdua. Sayangnya, kembali lagi
kesibukan kita berdua yang sangat amat susah nyari waktu luang buat kita
nikmatin traveling. Bukannya so
sibuk, tapi emang beneran asli sibuk.
Hingga suatu malam, seperti biasa
temen kampus Farhan ngajak maen, setelah dulu kita semua maen ke leuwi sekarang
kita bakalan kemping.... Yeeeaaahh!
Kita semua bakalan kemping di Camping
Ground Suaka Elang di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Kampung Loji, Kecamatan
Cigombong. Ituloh yang terkenal dengan jembatan kayu layang dan penangkara
elangnya. Tapi, saat itu aku lagi UTS. Akhirnya diputuskan kita semua berangkat
setelah aku beres UTS terakhir, maklum karena aku mahasiswa malam alias kelas
karyawan, aku selesai UTS pukul 18.30. temen Farhan berangkat duluan, Farhan
jemput aku ke kampus lalu pulang siap-siap dan tanpa basa basi langsung
berangkat. Yaps, kita berdua berangkat malam-malam, yaitu pukul 20.30, ekspektasi
Farhan, kita berdua bakalan nyampe pukul 22.00, aku dalam hati “Emang sanggup,
Ang?”. Dari rumah, kita berangkat melalui jalan Cipaku agar menghindari macet
jalan Sukabumi. Kita melalui jalan Pamoyanan, Cihideung, Caringin, Cibadak,
Pasir Jaya dan Loji.
Dan, taraaaa... beneran kita
nyampe di Kampung Loji pukul 22.00 bahkan kurang. Sebelum ke tempat parkiran,
kita berdua harus lewatin jalan turunannya yang luar biasa yaitu bebatuan besar,
licin pula karena tadi sore hujan cukup deras, kebayang ‘kan? Dan itu membuat
adrenalin kita berdua naik mana keadaan gelap. Tapi, namanya juga anak motor
*eh*, Farhan biasa mengatasi semua jalanan rusaknya tanpa masalah walau aku tahu
pasti dalam hati Farhan deg-deg an. Lalu, kita berdua langsung dijemput oleh
teman-teman Farhan yang sudah datang duluan.
Karena nyampenya malam dan gelap,
aku jadi gak bisa lihat daerah sekitar. Yang aku tahu, kita semua lewatin jalan
setapak, bendungan sungai, suara air dimana-mana, kebun dan sawah pula. Hanya
butuh waktu + 15 menit kita semua sampai di tenda kemping, tak lupa
untuk registrasi dan untuk kemping kita dikenakan Rp. 20.000 perorang dan
parkir untuk satu motor Rp. 20.000 permalam juga, insyaAlloh aman motornya.
Yaps. Di tengah-tengah hutan pinus, temen Farhan yang lain udah bangun 2 tenda
buat kita semua tidur dan kita berdua juga udah disiapkan untuk makan malam. Setelah
kenyang aku lanjutkn dengan tidur *Alhamdulillah bisa tidur di tenda lagi, di
kaki Gunung Salak pula. Have a nice
dreams. Hehe*. Sedangkan Farhan dan temen-temennya entahlah mereka sedang
apa. Haha.
Langit gelap berganti dengan
terang, namun pagi itu matahari enggan menampakkan wujudnya. Tapi, rasanya ada
yang aneh sama perutku... dan ternyata ada tamu yang tak diundang. Hm, berharap
jangan dulu sakit perut sampai pulang ke rumah. Aamiin.... saat yang laen menikmati dengan mengambil air dan ada
juga yang memasang hammock, aku ada rasa penasaran pengen naik hammock kayanya
enak dan ternyata aku ga bisa dan jatuh. Asli malu sih ngga tapi kaki beneran
sakit. Hihi dasar cewek ingusan lu, Na! Oke mending aku menikmati paginya
dengan menggoreng baso dan singkong aja. Nyam. Kita semua makan.
![]() |
| Aku masak, yang laen foto-foto |
![]() |
| Candid ajalah |
![]() |
| Yang motoin, joommbbs? Iseng banget |
Nah, setelah
kenyang kita siap-siap untuk berangkat karena tidak jauh dari tempat camp, ada curug Cibadak, + kita
menempuh satu jam perjalanan. Nanjak terus lewatin hutan dan pinggiran jurang.
Setelah sampai dan jreng... jreeng asli curugnya bagus walau gak terlalu deras
debit airnya. Gak sabar untuk nyebur dan ternyata airnya dingiiinnn banget dan
kalo kita nyender di bebatuan itu berasa dipijit-pijit punggung kita, yaaah
itung-itung pijat refleksi.
![]() |
| Background-nya Curug Cibadak |
![]() |
| Dingiiinn airnya! |
![]() |
| Riweuh minta fotoin |
Setelah kita semua super duper kedinginan, kita
lanjut untuk kembali ke camp untuk
makan siang.
Aku langsung ganti baju karena
tadi lupa gak bawa baju ganti. Dan karena aku cewe satu-stunya, aku mempunyai
tanggung jawab untuk masakin Farhan dan temen-temennya, yah walau ngga jago.
Maaf yak, untuk nasi pertama terlalu lembek dan nasi kedua agak bau gosong.
Tapi yang penting mateng yaaa hihi dan kita semua kenyaaang.
![]() |
| Kita makan dulu yak ala Chef Herliana. Haha |
Sebentar lagi kita
selesai makan, dan ternyata hujan yang cukup besar turun. Tak usah diaba-abakan
lagi, Farhan dan temen-temennya langsung menyelamatkan tenda yang hampir
bobrok. Aku yang liatin antara kasian tapi salut juga sama kekompakan mereka
semua. Saluuuttt! Tak lama, aku harus ke bawah untuk menunggu di bawah karena mereka mau
beres-beres untuk kita siap-siap pulang. Yah, padahal belum sempet liat
jembatan dan penangkaran elangnya. Ternyata pas nunggu di posko yang semalem
registrasi, tidak jauh dari situ jembatannya, yah efek semalem gak keliatan
apa-apa. Nih... tempat yang lagi ngehits! Hihi.
![]() |
| Hutan Pinus |
Akibat hujan tadi, bendungan
sungai yang semalem kita lewatin sekarang airnya sangat besar dan tidak bisa
dilewati dan akhirnya kita diarahkan untuk lewat jalan lain, yaitu kita
nyebrangin jembatan yang sangat hits di Bogor bahkan luar Bogor ini. Jembatan
gantung ini emang bagus namun sayang sudah agak sedikit rapuh kayunya.
Sepanjang jalan pulang, aku baru bisa menikmati perjalanan dengan pemandangan
sawah yang luas yang dikelilingi bukit yang semalem aku gak bisa nikmati.
Alhamdulillah.
Kemping semalam di Suaka Elang ini bisa menghilangkan penat aku
dari rutinitas, merefreskan sejenak pikiran Farhan dan temen-temennya karena
semester akhir dan mematikan rasa galau karena putus cinta yang dialami
sebagian temen Farhan.
![]() |
| Lukisan sawah hijau nan luas |









