Pas zamanan SMA pengen banget
ngerasain setelah lulus menjadi mahasiswa tulent. Maksudnya, yang bisa
ngerasain fokus belajar tanpa mikir sana-sini (terutama biaya kuliah) dan jika
dosen gak masuk kelas bisa ngumpul sama temen-temen ngerjain tugas yang
menumpuk atau sekedar nongkrong-nongkrong di Cafe ternama di kota tercinta. Hal
ini mungkin masih bisa dirasain sama mahasiswa yang sambil ngekos, apalagi jauh
dari orangtua, bisa ngelakuin itu semua. Walau mungkin bakal ngerasain yang
namanya homesick a.k.a kangen rumah, tapi setidaknya mereka mendapat dukungan dari
orangtua mereka baik itu secara emosional bahkan material. Namun untuk kalian
yang ingin kuliah sambil bekerja, pasti bakal mengalami hal-hal seperti,
berikut:
Mengumpulkan Dana untuk biaya
Kuliah Sendiri
Teruntuk mahasiswa yang
menyandang status karyawan, seperti saya. Yaps, pilihan yang sulit ketika kita
ingin kuliah akan tetapi biaya yang menjadi masalah. Akhirnya pasti memutuskan
bekerja dahulu setelah lulus SMA dan banting tulang menabung untuk biaya kuliah di tahun
berikutnya. Saya membutuhkan waktu 3 tahun (cukup lama) untuk berani memutuskan
daftar kuliah. Bukan hanya itu, 80% saya sudah lepas biaya dari orangtua saya,
sambil kempang kempis, saya membiayai mulai dari transport, makan di luar, bahkan
traveling, dan lain-lainnya. Saya
memilih kuliah di kota saya sendiri, gak ada yang namanya ngekos, karena tempat
kuliah yang saya pilih tidak terlalu jauh dari kantor saya bekerja, dan dengan
jam belajar yang sangat padat membuat saya lebih baik capek pulang pergi rumah,
kantor dan kampus. Intinya, masih belum berani yang namanya tinggal sendiri,
itu kelemahan saya. Walau jarak antara rumah ke kantor dan kampus seperti satu
juta tahun cahaya. Bayangkan segimana jauhnya? *hiperbola*
Akhir Bulan yang Menyedihkan
Pasti kalian sudah mempunyai
keinginan ingin beli ini itu dan pergi ke sana sini, jika waktu gajian sudah
tiba. Terkecuali dengan karyawan sekaligus mahasiswa. Kami harus
pinter-pinternya mengelola uang (lagi –lagi) untuk transport, makan di luar dan
biaya semesteran yang cukup menguras kantong. Syukur-syukur masih ada uang sisa
dan bisa untuk refreseh-ing. Fiuh,
rasanya engap dan mau mati berdiri. Kami harus mengurungkan niat untuk beli ini
itu dan pergi sana sini, kecuali harus menabung untuk beberapa bulan ke depan,
sampe akhirnya kewujud. Namun, saya anjurkan kalian wajib yang namanya menyisihan
uang untuk sekedar jalan-jalan dalam kota, karena otak pun butuh piknik. Kalian
pasti bilang “kerja satu bulan, tapi gaji
abis satu hari L”. Karena semua
gajinya sudah masuk pos masing-masing, di sinilah kepinteran kita me-manage keuangan kita diuji (ciye yang
anak manajemen keuangan). Eits, tenang masih ada bulan depan kok untuk dapet
uang lagi dan nabung lagi. Haha. Dan kecuali gaji kalian sudah 2 digit dan
biaya kuliah kalian gak terlalu tinggi, bahagia mungkin hidup kalian. Huhu.
Waktu yang sangat Padat
Waktu pagi sampai sore hari
digunakan untuk bekerja dan sore sampai malam hari digunakan untuk kuliah.
Kebayang gak sih, kalian pulang dari kantor capek, ada masalah, dan dateline
kerjaan. Lalu, di kampus ada tugas mandiri dan tugas kelompok. Apa yang bakal
kalian lakuin? Rasanya saya ingin numpang tidur di kelas aja, ngantuk. Hwaaa.
Tapi kalo diingat-ingat dengan biaya kuliah yang gak murah, maka kita harus
sungguh-sungguh kuliah, cara terakhir yaitu mencoba mengerjakan tugas bersama
temen-temen yang mengalami hal serupa. Yaps, saya tidak sendiri. Maka dari itu,
soal tugas kita selalu mencoba saling berbagi, tapi tetap berusaha mengerjakan
tugas. Waktu yang padat memang membuat kita agak kesusahan mengerjakan tugas
dan terutama berkurangnya waktu tidur kita. Yaaah, jika ada dosen yang tidak
masuk, saya pribadi harus berpikir beribu kali untuk ikut sekedar nongkrong
bersama temen-temen, namun pasti saya akan memilih pulang agar cepet sampe
rumah dan tiduuurrr. Hwahaha.
Kesehatan Nomor 1
Kami bukan robot, yang abis
baterainya lalu dganti dengan baterai yang baru. Dimana kami pasti ngerasa yang
namanya drop. Manusia normal bekerja
normal dari jam 08.00-17.00. terkecuali dengan kami, 08.00-22.00 bahkan bisa
lewat darija 10 malem sampai di rumah. Maka dari itu, tenaga yang kami butuhkan
sangat banyak, asupan makanan yang harus terkontrol dengan baik. Terakhir ini
saya pribadi pernah berpengalaman yang namanya drop sampai 2 minggu lebih, ke dokter sudah tapi tetap drop, ya
mungkin karena aktivitas yang terus menerus mengakibatkan obat yang diminum pun
tidak bekerja dengan baik di dalam tubuh saya yang kurus ini. Saya yang
termasuk tipe orang yang susah minum vitamin dan susah makan, maka termasuk
pula orang yang gampang sakit. Tapi, saya juga yang gak bisa sakit dikit gak
masuk kerja dan kuliah, saya selalu mencoba menjalani rutinitas secara normal.
Sakit selama 2 minggu ini yang membuat saya berpikir untuk mencoba minum
vitamin walau seminggu sekali dan memang kesehatan itu nomor 1. Kalian juga ya,
guys...
Tapi, di luar kesusahan itu
semua, saya yakin semua akan indah pada waktunya. Memakai toga impian dan
mencapai cita-cita, itu yang akan melunturkan rasa lelah yang dirasakan. So, Tidak akan
ada hasil yang mengecewakan usaha. Maka dari itu, ngeluh boleh asal jangan
putus asa aja, guys. Yang pasti ini semua seni dalam hidup, bagaimana pun akan
selalu nikmat apabila disyukuri. Alhamdulillah...
Ps. Walaupun saya perempuan, tidak membuat saya minder, malah semua pengalaman itu menjadikan modal saya, spesial teruntuk si Mister yang nanti meminang. Hiks. Hihi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar