Akhir tahun enaknya ngapain
yaaaak?
Ini kedua kalinya aku diajak Farhan
jalan-jalan bareng keluarganya. Mamah, Bapa, Teh Dya dan Teh Fira, semuanya
lengkap dan ada satu sepupu Farhan. Tetep selalu ngerasa canggung tapi
Bissmillah. Jalan-jalan kita kali ini agak berbeda, waktu libur lebaran lalu
kita daki Gunung Papandayan, Garut, kali ini untuk mengisi akhir tahun kita
bakalan jalan-jalan di aliran Sungai Cisadane dengan start di Caringin (sebelum
Stasiun Maseng). Yeah, akhirnya kesampean juga yaaa. Kita siap untuk arung
jeram atau rafting, kita siap untuk basah-basahan,
dan kita juga siap untuk panas-panasan. Kali ini spesial, Bapa Farhan siap ikut
terjun nemenin kita, kecuali Mamah yang nungguin di gazebo yang disediain oleh
provider “ALAMANDA” dibaca Alam(spasi)Anda, itu nama provider yang kita pilih
untuk nemenin kita menjajal Sungai Cisadane. Ngomong-ngomong, biaya untuk
rafting itu Rp. 200,000 sudah mencakup transportasi dari finish pulang lagi ke start,
makan berat, minuman segar dan cemilan. WOOW!
Sebelum kita terjun ke sungainya,
kita wajib menggunakan helm, jaket pelampung dan memegang satu dayung (terserah
mau dipake atau tidak hehe) sebelum dimulai kita mesti pemasan dulu dan kita juga
diberi pengarahan dulu oleh Aa-Aa yang ada di situ dan disetiap perahu karet ditemeni
oleh satu pemandu yang siap sedia kerja keras untuk mendayung dan menstabilkan
perahu kita pas nyangkut di bebatuan atau bahkan mau kebalik. Ketika pengarahan
pun kita dibekali aba-aba seperti maju (berarti dayungnya digerakan ke depan),
mundur, boom depan (berarti badan dan kepala kita condong ke depan untuk
menghindari ranting pohon), boom belakang, kiri (berarti orang yang di samping
kanan geser ke kiri) dan kanan.
Kami pun dijaga oleh satu perahu yang diisi 3
pemandu yang selalu ngawasin kita dan juga untuk mengambil foto-foto kita
semua, jadi kita ga repot untuk foto-foto tapi Farhan juga gak lupa pasang
kamera dihelmnya si pemandu untuk video-in kita semua. Seru kan!
Di Sungai Cisadane ada beberapa
nama jeram. Tapi maaf aku lupa, aku cuma inget satu jeram yaitu jeram
kerinduan. Asli kocak, entahlah kenapa dinamai itu. Menurut aku jeram-jeram itu
sudah membuat aku teriak-teriak, apalagi diterakhir ada dam, dimana kita bisa
serodotan *bagi yang berani* atau berenang-berenang. Walaupun saat itu Bogor sudah
beberapa hari tidak hujan. Kebayang gak sih kalo semalemnya ujan, terus debit
air Cisadane sederas apa?
Tak jauh dari dam, ternyata kita
sudah mau sampai finish yaitu di daerah Ciletuh. Di finish kita sudah disajikan
camilan tahu sumedang (walau lagi di Bogor) dan kelapa ijo muda. Seger. Lalu
kita kembali ketemu Mamah dengan mobil pick
up (dugul) ke tempat dimana Mamah sudah menunggu. Ternyata ketika kami
tibapun, kita sudah disediakan box makan. Ini sih asli sehat, seneng dan
kenyang.
Soon, kita jalan-jalan lagi yaaa.








