Minggu, 31 Desember 2023

Aku, Ibu Seperti Apa?

Fase hidup yang saya impikan namun saya tahu ada tanggung jawab besar di dalamnya.

"Ibu-Ibu", identik dengan sekumpulan wanita dewasa yang memakai daster sambil momong anak, ngerumpi di tukang sayur, sesumbar uang bulanan kurang, lampu sen kanan malah belok kiri, bahas kelebihan anak sendiri dan nyinyir kekurangan anak orang lain dengan berbagai ekspresi wajah, dan lain-lain. Tapi saya yakin masih banyak Ibu-Ibu terutama zaman sekarang, yang sudah "melek" akan pentingnya menghormati sesama Ibu-Ibu. Sangat miris, saya yang pada saat itu masih lajang melihat meme berseliweran di media sosial. Sampai pernah saya agak takut kalau saya sudah menjadi seorang Ibu dan langsung bertanya ke diri sendiri "Apakah saya akan menjadi Ibu-Ibu yang di meme itu".

Setelah saya jalani, saya yang sepakat dengan suami, saya akan tetap bekerja setelah menikah dan mempunyai anak ternyata membuat hidup saya sangat sibuk dengan hal itu semua, kantor, rumah dan ada ketambahan saya dan suami sedang merintis usaha. Lelah, namun itu semua membuat saya untuk tidak ada waktu untuk berinteraksi atau meladeni hal-hal yang ternyata memang adanya seperti meme di atas. Huhu.

Contoh hal kecil, mungkin niat hati tidak ingin menjelekkan anak orang lain, namun bisa jadi orang akan salah menanggapi "Anak si A mah belum bisa jalan, eh ini dede mah udah lari ke sana kemari padahal seumuran", "Anak si B mah susah makannya, eh ini dede mah alhamdulillah rewog", "Dede mah udah bawel, kenapa ya anak si A belum bisa ngomong", "orangtuanya pasti ga peka terhadap anaknya" saya tahu niatnya baik ingin peduli, namun alangkah baiknya cukup diucapkan dalam hati agar tidak ada yang tersakiti, atau bahkan janganlah ada dalam pikiran kita. Saya sebagai Ibu barupun pernah mengalami hal tidak menyenangkan seperti itu, dan memang kebanyakan datangnya dari orang sekitar yaitu saudara. Sakit hati, tapi tak perlu membalas, cukup diamkan orangnya. Bagi saya itu sudah cukup.

Dunia saya yang sebagai makhluk sosial memang menjadi terbatas, namun itu membuat saya semakin nyaman. Tempat ngobrol ngaler ngidul saya ya hanya suami.

Yuk Ibu-Ibu berhenti membandingkan anak kita dengan anak orang lain, bahkan anak kita sendiri. Itu semua tidak enak dan tidak nyaman. Semua anak punya kelebihan masing-masing, semua titipan dari Yang Maha Kuasa.

Lalu, aku Ibu seperti apa?


Jumat, 15 Desember 2023

Minara Main ke Aquarium Raksasa - Sea World Ancol

Kali ini Dede Ara, Ibu dan Bapak akan ajak Uwa Dya ke Aquarium raksasa yaitu Sea World Ancol. Itung-itung dalam rangka ulangtaon Uwa di akhir November lalu. Hehe.

Kami bertiga berangkat dari Bogor naik Motor nyambung naik kereta dan janjian sama Uwa di Stasiun Kota. Lalu, kami lanjut naik grab menuju Ancol.

Mohon maaf nih, di umur Ibu yang 29 taon ini, Ibupun baru pertama kali ke Sea World. Hehe. Maka, mari kita nikmatin bersama pengalaman pertama ngubek-ngubek Sea World ya De.

Lihat ekspresi dede Ara anak yang umur 2 tahun ini lihat banyaknya macam-macam ikan dan cukup ramainya Sea World, antara kaget, kagum, senang, ngantuk dan lapar. Iya karena main kali ini ada jam tidur siangnya dia yang terganggu. Tapi ini anak memang tidak mudah lowbat.

Ibu inisiatif bawa buku yang pernah Uwa kasih yang gambarnya ikan-ikan, mari kita cocok-cocokan ikan yang di gambar dan di dunia nyata.

Tidak lupa juga kita ke lewatin aquarium bawah lautnya, Antasen Tunnel.

Puas kami main di sini dengan ribuan jenis ikan, berbagai atraksi dan berbagai macam wahana juga.

Terima kasih Uwa udah mau cuti dadakan.


Jumat, 04 Agustus 2023

4 Tahun

Komitmen kami sejak awal pernikahan, tidak perlu membahas, menceritakan, mengeluhkan bahkan mem-posting masalah (apapun itu) keluarga kecil kami kepada bahkan di depan orang lain siapapun itu dan apalagi media sosial. Hanya curhat sama Allah dan pasangan. Sulit tapi sudah kami coba.

Semua kita telan dan nikmati berdua.

 

Senin, 03 Juli 2023

Main ke Pelabuhan Ratu Bersama

Selama perjalanan Ara sangat anteng, no drama, damai, sejahtera dan ceria. Yaa, saya yang drama.

Ini pertama kalinya kami main ke Pantai komplit, ada Umi, Abah, Bicip dan Om.

Walau udara malam di pinggir pantai saat itu sangat panas, Ara masih bisa diajak kompromi, walau saya tahu dia tidak nyaman.

Pagi hari, bangun seperti biasa. Sepertinya dia bingung, kok ya banyak air, mungkin itu isi hatinya saat itu. Hehe

Butuh waktu untuk dia kena deburan ombak kecil. Saya kenalkan dengan perlahan, agar dia tidak trauma. Dan berhasil. Dia happy main air, main pasir, lari kesana kemari walau kadang dia tetap ingin dipeluk dan digendong.

Bahkan Ara sempat tidur nyenyak dipinggir pantai setelah nen. Ketika orang-orang minum air kelapa di pinggir pantai, Dek Ara minum ASI yaaa.

Misi kami memberi Minara masa kecil yang bahagia, hari demi hari.

MasyAlloh.

Sabtu, 27 Mei 2023

Sabtu ke Puncak

Ini pertama kalinya kami bertiga pergi ke Puncak. Walau Puncak tidak jauh dari rumah kami, tapi rasanya sudah malas duluan dengan adanya sistem 1 arah.

Namun kali ini, kami sangat amat merasakan kegerahan dan ingin mencari udara sejuk. Hehehe.

Sebenarnya sudah ada beberapa destinasi yang ingin kami kunjungi, seperti Gunung Mas, DairyLand Cimory, dan lain-lain. Namun kami membawa toddler yang belum terlalu paham dengan mainan yang ada di sana dan waktu yang singkat, jadi kami hanya ingin main-main di Kebun Teh saja.

Walau ini pertama kalinya kami mengajak Minara, tapi tidak banyak bawaan yang kami bawa. Saya siapkan pampers, baju ganti, minyak telon, tisu basah kering, minum dan tak lupa camilan. Selebihnya sudah dipakai di rumah seperti jaket, kain selimut, kerudung dan topi.

Ini bukan staycation ataupun healing yaaa. Ini sebuah misi kami orangtua untuk membuat memori yang indah untuk anak.

Kami berangkat dari rumah jam 10 pagi, sampai Puncak jam 11 dan kami mampir ke Masjih Atta'Awwun sambil menunggu Zuhur. Di sana kami bermain dahulu di beranda masjid.

Setelah selesai Bapak berniat hati ingin makan sate Maranggi di Cianjur, namun tidak tega hati kami bawa Minara ke sana apalagi dengan kebulan asapnya nanti.

Kami naik lagi ke atas untuk mencari Kebun Teh yang nyaman. Di sini tidak banyak pengunjung. Kami nyemil, jajan dan jalan-jalan. Menikmati pemandangan kebun teh yang luas, udara sejuk dan suara burung. Setelah sampai Minara masih lanjut tidur, dia nyenyak sekali, mungkin karena udara yang sejuk.

Minara tidur nyenyak

Ibu Bapak ngemil

Minara dengan pemandangan Kebun Teh berkabut

Disini kami jalan-jalan sebentar dan menikmati pemandangan indah dan udara sejuk.

Sate Maranggi Cipanas kepending dan kami akhirnya memilih Sate Maranggi yang di Ciawi saja. Sama rasa beda suasana.

Kami lihat Minara happy.

Alhamdulillah Minara anteng, sepanjang jalan dia tidur dan setelah sampai destinasi kebangun. Anak solehah.

Misi kami memberi Minara masa kecil yang bahagia, hari demi hari.

MasyAlloh.

Senin, 17 April 2023

SAYA. Dengan Versi Saya.

Bertambah usia (berkurangnya jatah hidup di dunia), semakin membuat saya berpikir ah untuk apa ada perayaan, untuk apa ada ucapan, untuk apa ada kue, untuk apa ada kado, dan bukan masanya lagi "pura-pura" kaget saat diberi kejutan.

Tahun ini bangun tidur dicium suami dan yang spesial dicium anak. Walau itu sering kami lakukan setiap hari, namun tetap ada yang spesial. Lalu sore hari kami dikirimi nasi kuning dari Umi. Terima kasih.

Doa ini untuk tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, bisa menjadi Ibu, istri dan juga anak yang baik versi saya. Aamiin.

3 tahun terakhir, semenjak pindah kerja yang tidak jauh dari rumah, hidup saya hanya sebatas kantor-rumah-kantor-rumah. Tapi saya happy. Siklusnya memang tidak jauh saat dulu masih lajang sebenarnya. Dulu pun circle pertemanan saya hanya bisa dihitung jari. Karena saya akan jaga jarak bahkan menjauh dengan orang-orang yang membuat saya tidak nyaman. Entah itu suatu keanehan apa.

Karena itu, sekarang saya menjadi seorang Ibu sangat bersyukur. Dunia saya hanya untuk anak saya.



Senin, 27 Maret 2023

Investasi Anak Tahun ke-1

HI.

Ini  pengalaman pertama saya dalam mengelola uang anak. Uang ini didapat dari kado, angpau lebaran atau lain-lainnya yang memang itu adalah hak anak dan rezeki anak.

Saya sedang belajar untuk tidak menjadi orang tua yang egois. Selama biaya pampers, cemilan dan segala sesuatu yang dipakai oleh anak cukup pakai rezeki kami orangtuanya, maka uang tadi tidak akan saya pakai. karena rezeki kami adalah rezeki anak. Saya bukan menyalahkan orangtua-orangtua yang memakai uang yang diberikan untuk anak. Mungkin akan berbeda-beda yang terjadi disetiap keluarga.

Terus uang anak dikemanakan?

Zaman sekarang ingin investasi memang sangat mudah, semua serba digital. Tidak perlu lagi ribet-ribet datang ke kantor investasi atau beli materai. Saya memakai aplikasi investasi yang sudah saya pakai 3 tahun lalu. Tinggal saya tambahkan 1 portofolio, saya namai Tabungan Minara.

Iya, uang anak saya simpan di Obligasi. Instrumen investasi yang resiko dan keuntungannya sedang.

Cara ini saya aplikasikan saat pertama kali Minara dapat kado dari saudara-saudara dan teman-teman yaitu satu tahun yang lalu. Oiya, bahkan saat saya buat acara 4 bulanan, artinya dede Ara masih dalam perut, ada saudara-saudara yang "nyeuceup" artinya memberi rezeki untuk calon bayi. Saya baru berani share di blog karena saya ingin tahu sejauh mana ketahanan saya untuk tidak menggunakan uang tersebut. Dan hasilnya, alhamdulillah berhasil. Keuntungan yang didapat sudah senilai angpau yang dia dapat dari Uwanya. Wow, masyaAlloh. Keuntungan tadi bukan semata-mata yang menjadi tujuan utama. Tapi itu adalah bonus, dimana saya simpan uang tersebut agar tidak tergerus nilainya.

Tampilan Tabungan Minara di Bibit

Sampai kapan uang anak ada di simpan?

Sampai anaknya ngerti mengenai uang. Sesimple itu. Bukan hanya ngerti uang itu bisa dibelanjakan. Saya akan sampaikan bahwa uang ini merupakan hak dia sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan yang diberikan untuk dia. Kami sebagai orang tua hanya menjaga hak dia. Di situ akan ada pelajaran bahwa menjadi orang itu harus amanah dan tahu tidak boleh menggunakan sesuatu yang bukan haknya. Pelan-pelan, kami akan ajarkan.

Bulan ini alhamdulillah juga saya dapat tunjangan anak dari perusahaan saya bekerja dan saya sepakat dengan suami untuk menabung rutin tiap bulan di aplikasi yang sama namun portofolio yang berbeda, saya namai Dana Pendidikan Herfa. Semoga kami istiqomah dan selalu diberi kelancaran dalam mencari rezeki halal.

Anak baru umur 1 tahun, kenapa sudah disiapkan dana pendidikan?

Biaya daftar sekolah tahun ini akan terus naik setiap tahunnya. Kami tidak ingin menganut sistem ngebut nabung 1 malam untuk biaya sekolah.

Jadi, kami bukan tidak percaya rezeki anak nanti pasti Alloh akan kasih tapi kami hanya ingin mempersiapkannya sejak dini. Maka dari itu bentuk ikhtiar kami sebagai orangtua yang mana memang anak merupakan keinginan kami dan Alloh sudah percayakan, maka kami harus bisa memberikan yang terbaik untuk anak. Dan kami yakin Alloh pasti akan limpahkan kami rezeki yang berkah.

Saya yang pernah memiliki pengalaman mau sekolah itu susah (ekonomi), namun itu membuat saya menjadi sangat prepare untuk persiapan dana pendidikan. Mudah-mudahan anaknya bisa mengambil pelajaran dari Ibunya yang waktu muda kerja sambil kuliah. Saya tidak akan memaksa anak untuk mengikuti jejak saya, selama saya dan suami selalu diberi kesehatan dan rezeki, kenapa tidak dia hanya fokus untuk belajar. Tapi kalau dia ingin mencoba kuliah sambil kerja dengan tanggungjawab yang dia punya, kamipun tidak akan menolak.

Begitulah, awal perjalanan tabungan dan investasi anak yang kami terapkan.

Mudah-mudahan kami selalu bisa mensyukuri atas nikmat yang Alloh limpahkan.

InsyaAlloh, sampai ketemu tahun depan.

Selasa, 14 Maret 2023

Minara 1 Tahun

MasyaAlloh.

Anak baik, anak cantik, anak pintar, anak sehat, anak Ibu Bapak.

Hadirnya kamu bukanlah obat atas kesakitan Ibu yang pernah kehilangan teteh Mahasyara, itu tidak akan ada obatnya, tidak ada bandingannya, tidak hanya sebatas ikhlas yang bisa diucapkan mulut. Ibu hanya meyakini kamu dan teteh hanya titipan dari Alloh.

Dan Allah memberi kesempatan Ibu untuk bisa membesarkan kamu.

1 tahun lalu hari dimana Allah menjawab semua doa Ibu. Kini, kamu tumbuh menjadi anak yang membuat Ibu bersyukur tiap hari.

Ibu dan Bapak tidak bisa membuat perayaan ulang tahun yang mewah, Nak. Walau kamu tidak meminta perayaan ulang tahun, namun Ibu dan Bapak berencana membuat bingkisan, membuat kue tart ulang tahun, undang dadakan saudara-saudara (niat hati agar tidak perlu ngerepotin bawa pada kado) walau tetap setelah acaranya banyak kiriman kado alhadmulillah, sekalian cucurak dan tanpa hiasan.

Sederhana namun mudah-mudahan berkah.

Doa kami tetap menjadi anak Ibu yang murah senyum, anak pintar, anak bahagia, tumbuh kembang yang baik, sehat, diberi kemakmuran, dikelilingi orang-orang baik dan jutaan doa baik lainnya untuk anak Ibu.


Rabu, 01 Maret 2023

Langkah Pertama Minara

 01 Maret 2023.

Saat jam pulang kerja, Ibu dapat WA dari Abah kirim Video yang isinya Minara bisa jalan langsung dalam beberapa langkah.MasyaAlloh, dalam perjalanan Ibu langsung reumbay bahagia.

Ibu sama Bapak saat sampe rumah Mamah Abah langsung ngetes Minara buat jalan, dan tanpa putus asa Minara terus jalan dan langkahkan kaki. Jatuh, bangun, jatuh, bangun.

Terus semangat ya sayang.

Senin, 23 Januari 2023

Bapak di 2023

Ibu lihat, tahun ini banyak pelajaran yang kita berdua ambil hikmahnya, terutama Bapak dalam menghadapi bahkan menangani masalah yang sebenarnya masalah di luar rumah tangga kami. Kami yang tidak bisa "bodo amat" dengan apa yang orang lain keluhkan dan kami bisa "bodo amat" dengan ketidakpedulian mereka. Walau begitu, kami tetap baik-baik saja dengan kesederhanaan kami.

Terima kasih Bapak selalu ada untuk kami, Ibu dan Dede Ara.

Doa kami untuk Bapak, Allah berkahi hidup Bapak, ibadah yang terus taat, diberi kemakmuran, dilancarkan segala ikhtiarnya, dikelilingi oleh orang-orang baik dan tetap menjadi Bapak yang baik yang selalu menolong (walau kadang Ibu kesel, karena kebaikan Bapak selalu dimanfaatkan secara tidak baik oleh orang lain).



Minggu, 01 Januari 2023

Alhamdulillah 2022 dan Ikhtiar 2023


Alhamdulillah 2022.

Hal yang sangat saya syukuri adalah hadirnya anak kedua kami, anak yang manis, anak yang selalu membawa kebahagiaan.

Setelah melahirkan kami tinggal 40 hari di rumah Umi. Umi yang tidak pernah absen, yang penuh dengan kasih sayang, perhatian, perawatan, dan pelajaran yang Umi berikan. Walau ini hamil kedua saya, tapi ini pengalaman pertama saya.

Suami ingin pulang lagi ke rumah untuk kami tinggal bertiga, saya yang deg-degan. Bisa ga yaa saya ngurus bayi umur 40 hari sendirian.

2022, kami bertiga tinggal serumah. Alhamdulillah dede Ara tidak seperti bayi-bayi lain yang tiap malam ngajak orangtuanya begadang, yang tiap mandi nangis, yang ga digendong nangis. Saya yang dulunya kurang suka anak kecil, bisa terlihat saya yang tidak akrab dengan sepupu dan keponakan. Tapi, beda dengan anak sendiri, ternyata tidak semua bayi itu meropatkan. Bahkan sangking antengnya, kadang saya buat dede nangis, abis sepi. Hehe maafin Ibu ya de. Padahal saat hamil, salah satu doa Ibu ingin punya anak yang anteng, Diijabah sama Alloh.

Oiya maksud dari rumah itu adalah rumah mertua saya. Ya, saat ini kami belum punya rumah. Saat mertua saya masih ada dan saya tinggal bersama, tidak ada namanya "seramnya tinggal di rumah mertua". Mamah yang sangat amat baikkkkk. MasyaAlloh, alfatihah.

Ditanya kenapa masih tinggal di rumah mertua, karena satu hal dengan lainnya, salah satunya karena suami masih ingin merawat peninggalan Mamah, saya yang baru menjadi menantu selama lebih dari setahun saja mempunyai banyak kenangan dengan Mamah, apalagi suami yang tidak pernah jauh dengan Mamah. Suami yang selalu nempel dengan Mamah bukan semata-mata dia anak manja, karena memang Mamah pernah cerita ke saya "alhamdulillah punya menantu Ena yang mau Aah selalu nemenin Mamah, Mamah dari dulu memang minta Aah jangan jauh-jauh sama Mamah". Ah, jadi melow.

Walau sebenernya kami sudah ada incaran rumah yang ingin kami beli. Biarkan Alloh yang atur kapan waktu baiknya.

Dianugerahkan seorang suami yang bisa diajak kerjasama dan ga pernah ganggu anaknya pun merupakan hal yang luar biasa. Bahkan dede Ara sering tidur berdua dengan Bapa, saat Ibu sedang repot dan ingin me time. Terima kasih, Pa.

Umi, Umi Aa dan Abah yang sehat, yang bahagia, adalah anugerah selanjutnya yang paling saya syukuri.

Keluarga yang selalu kompak juga merupakan hal luar biasa.

Itu merupakan sedikit dari banyaknya hadiah-hadiah dari Alloh berikan di 2022 kemarin. Kebahagiaan itu bukan hanya dilihat dari materi, rumah, mobil, belanja barang branded, jalan-jalan ke luar negeri dan lain-lain. Dikelilingi orang-orang baik dan selalu belajar menjadi orang baik pun merupakan kenikmatan yang tidak ada bandingannya. Terima kasih 2022.


Ikhtiar 2023

Hanya Alloh yang tahu apa yang hambanya butuhkan bukan inginkan.

Jadi di 2023 ini, utamanya saya ingin anak, orangtua, Yuyut, Suami, dan saya sehat, tetap melakukan hal yang terbaik, ibadah lebih baik, saya yakin  rezeki akan mengikuti selama selalu berikhtiar. Bissmillah 2023.

Nyapih Minara

Meng-ASI-hi Minara Kembali, kekuatan afirmasi positif. Semua doa-doa baik saya sebutkan sejak Minara belum ada di perut saya. Mungkin kalau ...