Minggu, 01 Januari 2023

Alhamdulillah 2022 dan Ikhtiar 2023


Alhamdulillah 2022.

Hal yang sangat saya syukuri adalah hadirnya anak kedua kami, anak yang manis, anak yang selalu membawa kebahagiaan.

Setelah melahirkan kami tinggal 40 hari di rumah Umi. Umi yang tidak pernah absen, yang penuh dengan kasih sayang, perhatian, perawatan, dan pelajaran yang Umi berikan. Walau ini hamil kedua saya, tapi ini pengalaman pertama saya.

Suami ingin pulang lagi ke rumah untuk kami tinggal bertiga, saya yang deg-degan. Bisa ga yaa saya ngurus bayi umur 40 hari sendirian.

2022, kami bertiga tinggal serumah. Alhamdulillah dede Ara tidak seperti bayi-bayi lain yang tiap malam ngajak orangtuanya begadang, yang tiap mandi nangis, yang ga digendong nangis. Saya yang dulunya kurang suka anak kecil, bisa terlihat saya yang tidak akrab dengan sepupu dan keponakan. Tapi, beda dengan anak sendiri, ternyata tidak semua bayi itu meropatkan. Bahkan sangking antengnya, kadang saya buat dede nangis, abis sepi. Hehe maafin Ibu ya de. Padahal saat hamil, salah satu doa Ibu ingin punya anak yang anteng, Diijabah sama Alloh.

Oiya maksud dari rumah itu adalah rumah mertua saya. Ya, saat ini kami belum punya rumah. Saat mertua saya masih ada dan saya tinggal bersama, tidak ada namanya "seramnya tinggal di rumah mertua". Mamah yang sangat amat baikkkkk. MasyaAlloh, alfatihah.

Ditanya kenapa masih tinggal di rumah mertua, karena satu hal dengan lainnya, salah satunya karena suami masih ingin merawat peninggalan Mamah, saya yang baru menjadi menantu selama lebih dari setahun saja mempunyai banyak kenangan dengan Mamah, apalagi suami yang tidak pernah jauh dengan Mamah. Suami yang selalu nempel dengan Mamah bukan semata-mata dia anak manja, karena memang Mamah pernah cerita ke saya "alhamdulillah punya menantu Ena yang mau Aah selalu nemenin Mamah, Mamah dari dulu memang minta Aah jangan jauh-jauh sama Mamah". Ah, jadi melow.

Walau sebenernya kami sudah ada incaran rumah yang ingin kami beli. Biarkan Alloh yang atur kapan waktu baiknya.

Dianugerahkan seorang suami yang bisa diajak kerjasama dan ga pernah ganggu anaknya pun merupakan hal yang luar biasa. Bahkan dede Ara sering tidur berdua dengan Bapa, saat Ibu sedang repot dan ingin me time. Terima kasih, Pa.

Umi, Umi Aa dan Abah yang sehat, yang bahagia, adalah anugerah selanjutnya yang paling saya syukuri.

Keluarga yang selalu kompak juga merupakan hal luar biasa.

Itu merupakan sedikit dari banyaknya hadiah-hadiah dari Alloh berikan di 2022 kemarin. Kebahagiaan itu bukan hanya dilihat dari materi, rumah, mobil, belanja barang branded, jalan-jalan ke luar negeri dan lain-lain. Dikelilingi orang-orang baik dan selalu belajar menjadi orang baik pun merupakan kenikmatan yang tidak ada bandingannya. Terima kasih 2022.


Ikhtiar 2023

Hanya Alloh yang tahu apa yang hambanya butuhkan bukan inginkan.

Jadi di 2023 ini, utamanya saya ingin anak, orangtua, Yuyut, Suami, dan saya sehat, tetap melakukan hal yang terbaik, ibadah lebih baik, saya yakin  rezeki akan mengikuti selama selalu berikhtiar. Bissmillah 2023.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nyapih Minara

Meng-ASI-hi Minara Kembali, kekuatan afirmasi positif. Semua doa-doa baik saya sebutkan sejak Minara belum ada di perut saya. Mungkin kalau ...