Senin, 15 Agustus 2016

Kemping Semalam di Suaka Elang 2



Hi Suaka Elang, kita berjumpa lagi. Nah, untuk memanfaatkan libur sabtu-minggu kali ini kita kemping lagi di Suaka Elang, Loji. Setelah beberapa bulan lalu kita berdua kemping bareng temen-temen cowo kuliah Farhan, kali ini kita kemping bareng temen SMK kita berdua yaitu Armansyah a.k.a Peo dan satu teman cewenya Fawuziah. Sejenis napak tilas. Kali ini kita kemping berempat, karena kalo berdua masih belum boleh.

Singkat cerita, kita sampai di lokasi pas adzan Magrib, jadi kita istirahat sambil solat dulu. Lalu lanjut untuk pasang tenda takut keburu hujan. Tak lama gerimis turun. Sembari nunggu para cowo pasang 2 tenda, aku dan Fawu berniat mau memasak air, dan taraaaaaa Hi-Cook lupa dibawa oleh Peo. Peo yang dapat kebagian tugas bawa itu sepanjang malem sampe pulang kita bully (don’t try, Oke!). Karena tanah basah dan udara juga dingin, tidak memungkinkan kita untuk mencari kayu bakar. Akhirnya, aku dan Fawu (biasanya cewe gampang dapet bantuan) coba nyari ke tempat pembelian tiket masuk, ternyata kurang beruntung (kurang bersahabat orang-orangnya), kita coba nyari kebeberapa tenda dan ada beberapa orang baik yang masih mempunyai Hi-Cook sisa (yang isinya masih lumayan banyak). Alhmadulillah, bisa untuk masak aer sekedar seduh mi, kopi, teh, dan susu coklat yang hangat. Tenda sudah berdiri, lalu kita masak aer dan meminum minuman hangat sambil ngobrol dan dengerin lagu.
Tenda Cowok
Tenda Cewek
Kayaknya Farhan kecapean, dia tidur duluan. Hujan turun pas malem, Alhamdulillah tendapun semua aman, gak kaya waktu kemping lalu yang tenda hampir bobrok. Udara lumayan dingin walau udah pake jaket dan sleeping bag Farhan, sedangkan Farhan rela kedinginan padahal dia lagi flu. Makasih sayang.
 Aku bangun duluan, kelaperan, akhirnya makan cemilan, dan gangguin tidur Farhan, akhirnya dia juga ikut bangun. Lalu kita ke kamar mandi sembari menghirup udara segar dan solat.

Matahari agak malu-malu untuk menampakkan silaunya, lalu kitapun masak air kembali untuk buat minuman hangat dan goreng sosis mi goreng andalan aku hihi, sembari pada pasang hammock. Kali ini, kita pasang 3 tingkat hammock. Lalu, kita tiduran di hammock lalu foto-foto, aku sama Farhan sempat buat video tutorial cara naik hammock bertingkat. Lihat video Farhan rasanya pengen ketawa terus. 
 
Hammock 3 Tingkat



Kekasih
Muka siapa yang paling judes?



Haha. Daaaaann sepertinya kita semua mulai lapar karena dari semalem kita hanya makan cemilan dan tadi pagi sarapan mi dan sosis mi goreng. Memang yaa, kalau kita gak boleh nyerah sama keadaan. Berawal dari Peo yang ingin buat kopi panas dan dia takut Hi-Cook nya abis, dia buat api dari bekas daun-daun dan ranting pohon pinus. Farhan lalu inisiatif cari ranting yang kuat yang bisa menopang beratnya nesti berisi air. Oke misi selesai, air mendidih dan kita mencoba masak nasi. Yakin? Bissmillah. Karena perlengkapan ngeliwet sudah komplit seperti beras, ikan teri, cabe, bawang merah, bawang putih, tomat, garem, sambel, timun dan juga jengkol >.<, sayangkan kalau itu semua harus dibawa pulang lagi, makanya kita nekat masak nasi di atas bara tadi dan masak lauk-pauknya di kompor yang gasnya tinggal (kayanya) sisa dikit. 

Primitif tapi Kreatif




Si Teteh sama Si Aa di sana, btw kepoin kita.Hihi


Aku yang deg-degan takut nasinya masih mentah tapi Alhamdulillah, semuanya matang dengan pas. Tidak ada yang tidak mungkin, dengan gas dan bara api seadanya, kita berempat bisa makan dengan kenyang. Bahagia banget deh asli.
 
Alhamdulillah enak...
Karena cuaca masih agak sedikit mendung, kita mengurungkan niat untuk ke Curug Cibadaknya. Lalu kita, bersiap beres-beres untuk pulang.
 
Akhirnya... :*





Rasanya senang luar biasa bisa kemping dan quality time sama pacar. Bisa bekerja sama dan kompromi dalam hal apapun yang membuat kita tahu sifat masing-masing.

Setelah itu kita semua mampir di rumah Peo, karena hujan cukup deras. Btw, selamat ulangtaun Peo. Haha. Pantesan dari kemaren kita semua pengennya bully elu mulu.





FYI. Ketika dateng, kita melaui jalan sawah lalu melewati yang ada bendungan sungai yang airnya kecil dan untuk pulang kita tidak boleh melalui jalan yang kita menyebrangi jembatan gantungnya. Karena konon katanya itu jalan milik sebuat PT (entah PT. apa itu). Walau tidak ada tulisan DILARANG melewati jalan tersebut, kita tetap tidak boleh lewat (aneh yah, mana kita tahu dan lagian kita tidak akan merusak ataupun mencuri apapun). Walau saat pertama kali kita dateng ke Suaka Elang beberapa bulan lalu, kita bisa pulang lewat jalan yang kita menyebrangi jembatan gantung tersebut.

Dan satu lagi masalah tiket. Tiket masuk Rp. 5.000 dan untuk kemping Rp. 7.500, tapi kita diharuskan bayar Rp. 20.000. Sisa Rp. 7.500 nya itu untuk kebersihan katanya. Dan ini juga resmi dari pemerintah juga katanya, padahal kita lihat dari kertas tiketnya tidak ada tulisan yang resmi dari pemerintah. Karena ada pengunjung yang komplain dengan harga tersebut, tapi memang benar kok, itu cukup mahal. Okelah wallahu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nyapih Minara

Meng-ASI-hi Minara Kembali, kekuatan afirmasi positif. Semua doa-doa baik saya sebutkan sejak Minara belum ada di perut saya. Mungkin kalau ...