Senin, 13 Februari 2017

Kelak, Untuk Dikenang

Nak, ini kami waktu masih muda.









Setiap pergi kemanapun dan melakukan hal apapun, aku selalu ingin foto disetiap moment hal apapun bukan karena kenarsisanku, tapi semata-mata aku ingin tunjukan kepadamu, Nak sebagian cerita.

Dan ini sebagian cerita untuk kamu ketahui, bangun pagi, sepedahan, ngobrol ngaler-ngidul, sarapan bubur. Dan kamipun mempunyai 2 tempat yang nyaman untuk melunturkan rasa lelah setelah bersepeda, dengan view Gunung Salak. Akan menjadi rutinitas saat kami libur kerja dan itupun kalau tidak turun hujan.

Ini semua untuk dikenang.

Lupa Hidup Sendiri

Mungkin saya akan (pura-pura) sibuk dengan membaca novel-novel yang sebenarnya malah membuat saya jatuh terlalu dalam dengan cerita yang sangat teratur dan jelas ending-nya, yang membuat saya lupa sesaat terhadap hidup saya yang penuh keegoisan ini.

Keegoisan aku atau kamu?

Waktu akan terus berputar. Senang, sedih, bahagia, ribut, ketawa, nangis, rindu. Ah, semuanya telah terlewati. Dari zaman masih sama-sama sekolah, beda kelas, sekelas, kuliah, kerja, kuliah. Saat kita mau jalan-jalan kemanapun, masih minta uang jajan dari orang tua. Maklum masih belum berpenghasilan, mungkin kita terlalu menikmati rasa jatuh cinta.
Saat masih sekolah, dia sering ajak aku makan dipinggir jalan tol Ciawi untuk makan siomay. Saat itu satu itu, satu porsi harganya Rp. 5.000. Hampir tiap minggu, sepulang sekolah kita makan di situ. Aku gak malu diajak makan kayak gitu. Aseli, it’s memorable banget.

Selain itu, dia juga sering ajak main ke Kebun Raya, Puncak, Ciseeng, Air Mancur, Sempur, kemanapun aku ikut. Aku mau. Aku anggap sering, karena saat itu kita belum berpenghasilan. Sekarang aku rindu. Walau kita sekarangpun suka jalan-jalan, kemping, piknik, tapi agak susah, tiap aku mau ke suatu tempat dia susah aku ajak, gak tau kenapa. Kadang iri sama temen-temennya. Kemanapun pasti dia, mau. Aku memang masih harus bersyukur, karena dia memang jauh dari kata merokok walau dia pernah cerita zaman SMP pernah nyoba sekali, tawuran, bolos sekolah, dan deket sama cewe (gak tau deh kalo masih suka deket sama cewe laen apa ngga, karena beberapa kali pernah kepergok dan walau hanya chat dan save kontaknya doang). Mungkin itu semua aku tidak usah khawatir, aku percaya, tapi untuk soal cewe laen aku sangat muak dan mungkin diapun sama akan muak kalau aku dekat dengan cowo lain. Dan ini memang agak aneh sih, aku juga cemburu sama temen-temen cowo dia. Bukan aku melarang dia main sama temen-temennya itu. Tapi, aku berharap dia bisa berlaku adil tanpa menyinggung perasaan aku ini. Semandiri apapun aku, aku juga "wanita".

Mungkin ini berlebihan, hmm.. sangat berlebihan. Tapi, ini memang apa yang aku rasain.

Aku akui, sekarang aku egois.

Maaf karena aku sudah jatuh cinta kepadamu yang membuat aku lelah untuk mencari dan maaf untuk keegoisanku yang tak pernah tahu batas sabar.

Terimakasih.

Minggu, 05 Februari 2017

Camping Reuni di Camping Ground Cipeteuy


Pengen kemping titik. Sampe-sampe bela-belain pulang kuliah malam, turun hujan, Farhan dan temannya yang sudah berangkat duluan untuk turun lagi ke daerah Bogor kota untuk jemput saya dan satu teman perempuan saya. Hujan yang lama reda, menjadikan Farhan, dkk jemput kami jam setengah 12, ini malem loh yaaa.

Hm, ini sih bukan kemping yang nginep-nginep gitu. Haha. Perjalanan yang cukup panjang membuat kita sampai jam setengah satu lewat di perkemahan, tempat dimana 2 tenda sudah berdiri tegak. Ihwww. Luar biasa sih ini. Entah malam itu saya melewati apa, karena memang gelap, hanya mendengar suara air dan jangkrik-jangkrik yang saling bersautan. Di tenda sudah ada para lelaki yaitu teman-teman saya dan Farhan juga semasa SMK. Mungkin ini yang dinamakan reuni anti mainstream, jauh dari kata hingar bingar. Wkwkw.

Karena lelahnya akibat tadi kuliah sore sampai malam, membuat saya terlelap dalam tidur. Subuh tiba, kami bersiap-siap solat dan mencari sumber air. Hehe. Lokasi dari tenda menuju air terjun tidak terlalu jauh pemirsah. Jadi gak ada yang namanya kelelahan karena tracking. Memang agak kurang greget sih kalau begitu (hehe gaya-gayaan lu, Her). Airnya seperti biasa, sangat jernih dan menggoda saya untuk nyebur.

Badan sudah basah, ganti baju dan seperti biasa para laki-laki menyerahkan urusan perut pada perempuan (walau sekarang zamannya emansipasi). So it’s time to cookiiing. Beras, mi, ikan teri, sambal dan lalap disulap etss dimasak deng dan siap untuk disantap.


Setelah puas bercengkrama dan tak lupa foto-foto, kita semua siap-siap untuk pulang. Kali ini saya akan melihat jalur yang semalam yang saya lewati.







Jadi kita ini kemping di daerah Camping Ground Cipeteuy. Nah, ketika saya lewat ternyata ada artefak-artefak seperti bebatuan gitu dan ini ada sejarahnya loh. Namun sayang sekali, karena hari semakin sore, kita tidak sempat melihat yang lebih luasnya lagi.

Kemanapun kalian pergi, jangan pernah meninggalkan sampah ya guys...

Nyapih Minara

Meng-ASI-hi Minara Kembali, kekuatan afirmasi positif. Semua doa-doa baik saya sebutkan sejak Minara belum ada di perut saya. Mungkin kalau ...